Sering mendengar kata laminasi dan laminating tapi masih rada bingung apa perbedaannya? Kedua istilah tersebut memang sering digunakan dalam dunia percetakan dan terkadang membuat orang awam kesulitan dalam membedakannya.
Supaya Anda dan orang awam tidak kesulitan lagi, Anda harus mengetahui definisinya agar dapat menemukan perbedaan antara laminasi dan laminating.
Sebelum kami membahas lebih lanjut, Anda perlu melihat definisi kedua istilah ini menurut Kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI), antara lain:
Dari definisi tersebut, sekilat terlihat bahwa laminasi merujuk pada hasil akhirnya, sedangkan laminating merujuk pada prosesnya. Namun dalam praktik percetakan, penggunaan kedua istilah ini sedikit berbeda. Jadi, sekarang Anda harus pahami perbedaannya dulu.
Dalam dunia percetakan, laminasi merujuk pada hasil akhir dari proses pelapisan plastik pada suatu bahan cetak, seperti kertas maupun karton. Sedangkan laminating itu merujuk pada proses pelapisan tersebut. Contohnya seperti ini:
Mungkin sekarang Anda sudah mulai paham, kan? Coba kalau paham, Anda boleh beranjak dari mengenal laminasi dan laminating menuju ke jenis-jenisnya.
Mungkin saja Anda juga masih awam dalam mengenal jenis-jenis laminasi ini. Ternyata terdapat berbagai macam jenis laminasi, di antaranya:
Laminasi glossy akan memberikan efek mengkilap pada permukaan bahan cetak. Jenis laminasi ini menghasilkan warna yang terlihat begitu cerah nan tajam. Hal ini sangat cocok digunakan untuk brosur, flyer, cover buku, dan bahan cetak lain yang ingin menonjolkan aspek visual.
Jenis laminasi doff dapat memberikan efek matte atau tidak mengkilap pada permukaan bahan cetak. Tentu saja hasilnya terlihat lebih elegan dan eksklusif, serta tidak memantulkan cahaya berlebih sehingga mudah dibaca. Laminasi jenis ini sering digunakan untuk kartu nama, sertifikat, dan bahan cetak yang mengutamakan kesan elegan.
Terakhir ada laminasi UV. Ini adalah jenis laminasi yang menggunakan sinar ultraviolet untuk mengeringkan lapisan pelapis. Laminasi UV selalu memberikan efek timbul pada permukaan bahan cetak dan menciptakan kesan 3D yang menarik. Biasanya sih digunakan untuk kemasan produk, kartu nama eksklusif, dan bahan cetak lain yang ingin menonjolkan detail tertentu.
Selain jenisnya, laminasi juga tersedia dalam berbagai ketebalan. Biasanya ketebalan laminasi ini diukur dalam mikron (µm). Jadi, semakin tebal laminasi maka semakin kuat dan tahan lama pula bahan cetak tersebut. Makanya pemilihan ketebalan laminasi ini harus Anda sesuaikan dengan kebutuhan dan jenis bahan cetak yang akan dilapisi.
Misalnya, untuk kartu nama biasanya menggunakan laminasi dengan ketebalan 125 µm hingga 250 µm, sedangkan untuk cover buku dapat menggunakan laminasi dengan ketebalan 300 µm atau lebih.
Dengan memahami perbedaan laminasi dan laminating serta jenis-jenis laminasi yang tersedia, Anda sekarang harusnya sudah dapat memilih jenis laminasi yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan tujuan Anda.
Ohya, mau memberikan informasi saja bahwa kebutuhan cetak mencetak (print) ID card, name tag, tali lanyard, key chain, dan gelang tiket lanyard bisa hubungi LanyardKilat, nomornya di 0813-1650-9191.